Unisba Dorong Kemandirian Kampung Adat Kuta Lewat PKM: Tata Kelola Air Bersih dan Mitigasi Kebakaran

Penulis Berita
By Penulis Berita
Universitas Islam Bandung (Unisba) melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristek) selama tiga hari (16 - 18 September) melaksanakan kegiatan bertajuk “Pemberdayaan Tata Kelola Air Bersih dan Antisipasi Kebakaran di Kampung Adat Kuta, Kabupaten Ciamis”.(foto: komhumas unisba)

BERITA-JABAR.COM – Universitas Islam Bandung (Unisba) melalui skema Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) kembali menghadirkan kontribusi nyata bagi masyarakat adat. Dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristek), Unisba menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Pemberdayaan Tata Kelola Air Bersih dan Antisipasi Kebakaran di Kampung Adat Kuta, Kabupaten Ciamis.”

Program ini dikomandoi oleh Dr. Ivan Chofyan selaku ketua tim, didampingi dua dosen Unisba lainnya, Dr. Imam Indratno dan Dr. Rabiatul Adwiyah. Tidak hanya melibatkan akademisi, tim juga diperkuat oleh dua mahasiswa Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (MPWK), Sena dan Ayu Safira, yang turut berperan aktif dalam pendampingan teknis di lapangan.

Tujuan utama kegiatan ini adalah membekali masyarakat Kampung Adat Kuta dengan kemampuan mengelola sumber air bersih secara mandiri, berkelanjutan, dan terstruktur. Selain itu, program ini juga diarahkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi ancaman kebakaran yang berpotensi merusak lingkungan pemukiman tradisional mereka.

Rangkaian kegiatan berlangsung intensif selama tiga hari. Pada 16 September 2025, tim PKM menyelenggarakan diskusi bertema Ability & Willingness to Pay guna memetakan kesanggupan serta kesediaan warga dalam memberikan iuran untuk pengelolaan air bersih. Langkah awal ini penting agar sistem tata kelola yang dibangun sesuai dengan kondisi sosial-ekonomi masyarakat.

Berlanjut ke 17 September 2025, warga mengikuti Workshop Community-Based Water Governance. Dalam kegiatan ini, bersama-sama mereka menyusun Standard Operating Procedure (SOP) terkait distribusi air, menetapkan mekanisme iuran, serta meresmikan pembentukan Kelompok Pengelola Air Bersih (KPA). Kelembagaan ini menjadi fondasi agar tata kelola air bersih berbasis komunitas berjalan efektif dan bertanggung jawab.

Pada hari terakhir, 18 September 2025, masyarakat diberikan pelatihan teknis dan simulasi antisipasi kebakaran. Materi yang disampaikan mencakup penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), pengoperasian hidran komunitas, serta pembentukan tim Relawan Siaga Api. Simulasi lapangan ini bukan hanya memberikan keterampilan praktis, melainkan juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesiapan kolektif dalam menghadapi potensi bencana.

Kegiatan PKM ini mendapatkan dukungan luas. Turut hadir Ketua Adat Kampung Kuta, Sanmarno, Kepala Desa Karangpaningal, Ngudiarto, serta Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Dian Kusdiana, S.IP., M.M. Kehadiran tokoh masyarakat dan pemerintah tersebut menegaskan bahwa program ini menjadi kebutuhan nyata sekaligus prioritas bersama. Lebih dari itu, masyarakat Kampung Adat Kuta sendiri terlibat aktif sejak awal hingga akhir kegiatan.

Ketua tim PKM, Dr. Ivan, menegaskan bahwa program ini bukan hanya sekadar pelatihan, melainkan upaya strategis membangun kelembagaan lokal yang kokoh.

“Dengan adanya kelembagaan pengelola air bersih dan terbentuknya relawan siaga api, kami berharap masyarakat Kampung Adat Kuta semakin mandiri, tangguh, serta mampu menjaga keberlanjutan lingkungan dan keselamatan warganya,” ujar Ivan.

Apresiasi juga disampaikan oleh tokoh adat Sanmarno serta Kepala Desa Ngudiarto. Mereka menilai, inisiatif PKM Unisba memberi manfaat nyata bagi warga sekaligus tetap menghormati nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Sementara itu, Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis menekankan bahwa kegiatan ini selaras dengan program pelestarian kearifan lokal serta penguatan masyarakat adat sebagai subjek pembangunan.

Dengan keterlibatan berbagai unsur – perguruan tinggi, pemerintah daerah, tokoh adat, hingga masyarakat setempat – kegiatan PKM di Kampung Adat Kuta menjadi contoh nyata sinergi multipihak dalam membangun kemandirian komunitas. Program ini tidak hanya menyiapkan masyarakat dalam aspek teknis, tetapi juga memperkuat identitas budaya, solidaritas, dan daya tahan sosial mereka terhadap tantangan di masa depan.(gifa/png)

Share This Article
Leave a Comment