BERITA-JABAR.COM – Universitas Islam Bandung (Unisba) mendapat kehormatan menjadi tuan rumah dalam program Student Mobility dari National University of Singapore (NUS), universitas ternama yang menduduki peringkat pertama di Asia dan peringkat kedelapan dunia versi QS World University Rankings (WUR) 2025. Selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu (16–18 Mei 2025), Unisba menjadi panggung kolaborasi internasional yang menyatukan semangat akademik dan kekayaan budaya.
Pembukaan kegiatan berlangsung di lantai 8 Gedung Dekanat Unisba, dihadiri oleh Wakil Rektor IV Prof. Dr. Ratna Januarita, S.H., LL.M., M.H., para Wakil Dekan III dari sepuluh fakultas, serta rombongan dari NUS yang terdiri dari 16 mahasiswa dan lima staf pendamping: Dr. Giuseppe Timperio, Ms. Vijaya Lakshiymi, Ms. Lee Sie Min, Dr. Nidhi Sharma, dan Mr. Timoty Jessen.
Dalam sambutannya, Prof. Ratna menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan. “NUS adalah institusi yang punya tempat khusus dalam perjalanan saya, sehingga menerima mereka di sini merupakan kehormatan yang luar biasa,” ujarnya.
Program ini merupakan buah dari kerja sama dua tahun antara kedua kampus, dengan fokus pada pertukaran budaya, diskusi akademik, serta pemahaman kontekstual mengenai Sustainable Development Goals (SDGs).
Selain kegiatan di ruang kelas, para peserta juga diajak menjelajah sisi lain Kota Bandung dan sekitarnya melalui kunjungan ke Saung Angklung Udjo, Gunung Tangkuban Perahu, kebun teh, dan Braga Street dalam sesi cultural walk. Hari terakhir ditutup dengan dialog akademik di kampus Unisba, di mana mahasiswa dari kedua universitas berbagi pemikiran dan refleksi.
Sebanyak 31 mahasiswa Unisba yang tergabung dalam komunitas Unisba Global Inspired Society (UGIS) turut berperan sebagai panitia dan pendamping kegiatan. Mereka mengambil berbagai peran penting seperti liaison officer, dokumentasi, logistik, hingga koordinator acara, mewakili semangat kolaboratif lintas fakultas.
Kepala Kantor Urusan Internasional Unisba, drg. Siska Nia Irasanti, M.M., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pertukaran pelajar biasa. “Ini adalah wujud dari persahabatan lintas budaya, tumbuhnya empati, dan sinergi global yang menginspirasi,” ungkapnya.

Kesan mendalam juga disampaikan oleh Dr. Giuseppe dari NUS. “Kami benar-benar tersentuh oleh sambutan hangat dan antusiasme mahasiswa Unisba. Program ini sangat berkesan dan penuh makna,” katanya.
Sebagai tindak lanjut dari keberhasilan ini, Unisba kini tengah mempersiapkan program lanjutan bertajuk UGEO (Unisba Student Global Motion) yang akan kembali melibatkan NUS dan dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025.
“Semangat belajar dan kolaborasi yang ditunjukkan mahasiswa dari kedua belah pihak mencerminkan optimisme kita terhadap masa depan pendidikan global yang lebih inklusif dan berdaya saing,” tutup Prof. Ratna.(sani/png)
