BERITA-JABAR.COM — Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali membuktikan konsistensinya dalam dunia akademik dengan menorehkan prestasi gemilang. Tahun 2025 ini, LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten menganugerahkan Piagam Penghargaan kepada Unisba sebagai perguruan tinggi dengan jumlah usulan terbanyak dalam bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) untuk kategori universitas.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. Lukman, S.T., M.Hum., kepada Wakil Rektor IV Unisba, Prof. Dr. Ratna Januarita, S.H., LL.M., M.H., dalam sebuah seremoni di Gedung Diklat LLDIKTI IV, Jatinangor, Sumedang, pada Selasa, 12 Juni 2025.
Bagi Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., penghargaan ini hadir sebagai penutup manis masa kepemimpinannya yang berlangsung sejak 2017.
“Ini seperti hadiah akhir yang indah. Selama ini kita selalu unggul dalam riset, tapi yang lebih membanggakan adalah lonjakan jumlah hibah PkM. Ini hasil sinergi luar biasa dari LPPM, universitas, hingga fakultas,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Prof. Edi juga menyampaikan bahwa keberhasilan ini bisa menjadi langkah strategis untuk mengangkat status klaster LPPM dari ‘Utama’ menjadi ‘Mandiri’.
“Jangan cepat puas. Jadikan prestasi ini sebagai dorongan untuk terus meningkatkan kualitas. Ini fondasi yang kuat bagi rektor berikutnya agar membawa Unisba ke level lebih tinggi,” tegasnya penuh semangat.
Ketua LPPM Unisba, Prof. Dr. Neni Sri Imaniyati, S.H., M.Hum., turut angkat bicara. Ia menyebut bahwa pencapaian ini bukan hasil instan, melainkan buah dari proses panjang dan kolaborasi solid dari berbagai lini.
“Kami melakukan lebih dari sekadar sosialisasi. Kami hadirkan coaching clinic dan pendampingan intensif kepada para dosen. Semua pihak terlibat: yayasan, rektorat, dekanat, dan tentu saja dosen-dosen luar biasa yang tak pernah lelah berinovasi,” ungkap Prof. Neni.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa dalam kurun waktu 2022–2025, terjadi peningkatan tajam dalam jumlah dosen penerima hibah penelitian sebesar 38,89%, dan lonjakan spektakuler 300% dalam hibah PkM.
“Hibah dari Kemdikbudristek bukan sembarangan. Proses seleksinya sangat kompetitif—sekitar 50 ribu proposal masuk tiap tahun. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap Unisba makin menguat,” tambahnya.
Prof. Neni juga menegaskan bahwa kegiatan riset dan pengabdian bukan sekadar kewajiban Tri Dharma, melainkan sarana transformasi ilmu menjadi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Ilmu yang tidak berdampak hanyalah wacana. Maka, atmosfer riset dan PkM harus terus dikembangkan agar para dosen semakin menyadari peran strategis mereka dalam membangun ilmu dan mengabdi untuk negeri,” pungkasnya.
Dengan raihan prestasi ini, Unisba mengukuhkan eksistensinya sebagai kampus yang tak hanya unggul dalam aspek akademik, namun juga aktif dan konsisten dalam membumikan ilmu pengetahuan demi kemaslahatan masyarakat secara berkelanjutan.(ask/png)

