BERITA-JABAR.COM – Program Studi Akuntansi Unisba kembali menghadirkan Mini Expo Jaya, sebagai puncak dari mata kuliah kewirausahaan yang telah menjadi wadah perayaan gagasan-gagasan cemerlang dari para mahasiswanya. Di tahun ketiganya ini, Mini Expo Jaya terus berevolusi, tidak hanya dalam konsep dan partisipasi, tetapi juga dalam dampaknya terhadap lingkungan sosial. Dengan mengangkat tema “Cipta Bestari, Karya Lestari”, acara ini ingin menegaskan pentingnya menciptakan ide bisnis yang bijak, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan memiliki dampak berkelanjutan.
Yang membuat tahun ini istimewa adalah hadirnya rangkaian pra-event bertajuk “Main Bermain”, sebuah inisiatif edukatif dan interaktif yang menyambangi sekolah-sekolah menengah. Kegiatan ini membuka ruang pembelajaran kewirausahaan yang menyenangkan bagi siswa SMA, sekaligus menanamkan semangat berwirausaha sejak dini melalui pengalaman langsung.
“Main Bermain” digelar sebagai langkah awal yang strategis untuk membangun kesadaran kewirausahaan, memperkenalkan peran penting akuntansi dalam dunia bisnis, serta memperkuat jejaring antara siswa dan mahasiswa. Tak hanya teori, para peserta juga mendapatkan keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan, termasuk kesempatan menampilkan ide bisnis dalam Mini Expo Jaya 2025.
Salah satu rangkaian kegiatan “Main Bermain” bertajuk “Idea Lab: Workshop untuk Ide Bisnis Berkelanjutan” sukses digelar di SMAN 1 Bandung, pada Jumat, 9 Mei 2025. Terletak di jantung kawasan Dago, sekolah unggulan ini menjadi lokasi perdana kegiatan yang melibatkan 52 siswa pilihan. Dengan antusias, mereka terlibat dalam sesi diskusi, studi kasus, dan simulasi bisnis yang menggugah empati serta kreativitas.
Workshop tersebut dipandu langsung oleh dosen kewirausahaan FEB Unisba, Andhika Anandya, bersama tim mahasiswa akuntansi yang telah menyiapkan materi interaktif. Fokus utamanya adalah menggali motivasi personal dalam merintis bisnis, mengaitkannya dengan nilai hidup, serta membangun ide usaha yang memiliki dampak sosial dan lingkungan.
Kegiatan berlangsung dinamis—mulai dari diskusi kelompok, presentasi ide bisnis, hingga sesi permainan kewirausahaan dengan hadiah menarik yang membuat suasana semakin semarak. Lebih dari sekadar belajar, siswa diajak memahami bahwa bisnis bukan hanya tentang untung, tetapi juga tentang solusi dan kebermanfaatan.
Ide-ide yang lahir dari siswa SMAN 1 Bandung patut diacungi jempol. Mereka mengangkat isu-isu aktual seperti sampah, kondisi jalan yang rusak, stunting, bullying, energi terbarukan, bahkan pentingnya etika dalam penggunaan AI di dunia pendidikan. Kreativitas dan kepedulian mereka menunjukkan bahwa generasi muda siap jadi agen perubahan.
Andhika Anandya menegaskan bahwa kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata investasi masa depan. “Makna sebuah ide tidak ditentukan dari nilai akademik, tapi dari keberanian untuk berpikir kritis dan kepedulian terhadap sesama,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa membangun ekosistem saling dukung antar generasi adalah kunci menciptakan inovasi berkelanjutan.
Antusiasme juga datang dari para peserta. Annisa Rahmadina dari kelas X-6 menyampaikan bahwa acaranya seru dan jauh dari kata membosankan. Sementara Lateesha Neifa mengungkapkan bahwa workshop ini membantunya menyusun bisnis yang matang dan mengurangi ketakutan untuk memulai. Dukungan pun datang dari Widy Apriyantini, S.Pd, guru Ekonomi SMAN 1 Bandung, yang berharap kegiatan ini bisa menjadi pendampingan rutin dari Unisba bagi siswa dalam menyiapkan langkah awal berwirausaha.
“Main Bermain” akan kembali menyapa sekolah lain, yakni SMA PGII 1 Bandung pada Kamis, 15 Mei 2025. Rangkaian pra-event ini menjadi pengantar inspiratif menuju Mini Expo Jaya 2025 yang bertema “Cipta Bestari, Langkah Lestari”. Acara puncak ini akan digelar pada Rabu, 4 Juni 2025 di Aula Unisba, Jalan Tamansari No.1, Bandung, sebagai bentuk penghormatan pada ide-ide besar yang layak divalidasi dan gagasan baik yang pantas dirayakan.(sani/png)