Unisba Jadi Ruang Tumbuh Pemimpin Masa Depan di FLC 2025 Regional I

Penulis Berita
By Penulis Berita
Kegiatan yang berlangsung di Aula Utama Unisba 29–30 Oktober 2025 dan berlanjut di Jakarta pada 31 Oktober 2025 ini diikuti 60 peserta terpilih dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Dua di antaranya merupakan mahasiswa Unisba yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial dan Politik serta Menteri Pendidikan dan Agama di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisba.(foto: komhumas unisba)

BERITA-JABAR.COM – Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali mendapat kepercayaan besar. Kampus biru ini ditunjuk sebagai tuan rumah Indonesia Future Leaders Camp (FLC) 2025 Regional I, sebuah program pengembangan kepemimpinan yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

Gelaran FLC berlangsung di Aula Utama Unisba pada 29–30 Oktober 2025, lalu berpindah ke Jakarta pada 31 Oktober 2025. Sebanyak 60 mahasiswa pilihan dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten mengikuti kegiatan ini. Dua peserta di antaranya merupakan mahasiswa Unisba yang kini memegang posisi Menteri Sosial dan Politik serta Menteri Pendidikan dan Agama di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisba.

Program ini disiapkan sebagai ruang lahirnya calon pemimpin muda berintegritas, luwes menghadapi perubahan, berpandangan jauh ke depan, dan siap bersaing di level global menuju visi Indonesia Emas 2045.

Rektor Unisba, Prof. Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas penunjukan tersebut.
“Ini sebuah kehormatan. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Unisba sebagai pelaksana Future Leaders Camp 2025 Regional I,” ujarnya.

Menurut Harits, FLC bukan hanya agenda pelatihan, melainkan ikhtiar strategis untuk membentuk pemimpin yang cerdas, berkarakter, dan berakhlak mulia. Hal ini sejalan dengan visi Unisba sebagai kampus Islam yang mandiri, maju, dan unggul dalam bingkai Islam rahmatan lil ‘alamin. Ia berharap peserta dapat memaksimalkan momen ini untuk menemukan potensi terbaik diri dan kelak hadir sebagai pemimpin yang peduli pada umat dan masyarakat.

Acara FLC dibuka langsung oleh Menteri Kemdiktisaintek, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya regenerasi kepemimpinan sejak dini. Menteri Brian menilai mahasiswa aktivis memiliki keunggulan karena terbiasa mengelola waktu, menghadapi tantangan, dan berpikir luas dengan kepala dingin.

“Forum ini dibangun untuk menyiapkan generasi pemimpin masa depan. Aktivis kampus belajar multitasking dan problem solving setiap hari. Itu modal penting dalam leadership,” katanya.

Mimpi Besar, Peran Global

Menteri Brian juga mengingatkan bahwa kepemimpinan masa kini menuntut keseimbangan antara prestasi akademik dan pengalaman organisasi.
“Sering kita temui aktivis kurang kuat secara akademik, atau mahasiswa berprestasi enggan terjun ke organisasi. Padahal keduanya harus jalan bersama. Melalui FLC, kita ingin membentuk paradigma itu sejak awal,” jelasnya.

Ia kemudian mengaitkan semangat kepemimpinan dengan kebanggaan bangsa. “Merah Putih Sejajar,” tegasnya, adalah simbol ketika produk dan karya Indonesia berdiri setara dengan negara maju di panggung dunia.

Ia mencontohkan bagaimana Korea Selatan berhasil menjadikan merek seperti Samsung dan Hyundai mendunia.
“Kita tidak bisa bersaing kalau mimpi kita kecil. Di FLC ini, kita ingin membangkitkan mimpi besar itu,” ujarnya.

Menutup pidatonya, Brian memberi pesan motivatif kepada peserta.
“Jangan merasa terhalang oleh latar belakang. Siapa pun bisa berhasil. Kuncinya, punya mimpi tinggi dan kejar dengan ketekunan.”

FLC dikenal sebagai program kaderisasi pemimpin muda paling prestisius dari Kemdiktisaintek, ditujukan untuk para pemimpin organisasi mahasiswa di seluruh Indonesia melalui pendekatan experiential learning.(gifa/png)

Share This Article
Leave a Comment