BERITA-JABAR.COM — Sebagai bagian dari upaya penguatan program pesantren mahasiswa, tim Pendidikan Agama Islam, Pesantren, dan Pengembangan Kepribadian (PAIPPK) Universitas Islam Bandung (Unisba) melakukan kunjungan benchmarking ke Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (16/4) ini menjadi penutup dari rangkaian benchmarking yang dilaksanakan PAIPPK selama tiga hari berturut-turut.
Sebelumnya, tim PAIPPK telah menyambangi dua institusi Islam ternama: Lembaga Kajian dan Penerapan Nilai-nilai Islam (LKPI) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang pada 14 April, dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 15 April. Seluruh rangkaian kunjungan ini dirancang untuk menjaring wawasan, strategi, serta praktik terbaik dalam pengelolaan program pesantren di lingkungan perguruan tinggi Islam swasta.
Kunjungan ke UII mendapat sambutan hangat dari Direktur DPPAI, Drs. Nanang Nuryanta, M.Pd., beserta tim. Dalam suasana yang akrab dan produktif, kedua belah pihak saling bertukar pengalaman terkait pengembangan pesantren mahasiswa, mulai dari sistem pembelajaran, metode evaluasi, hingga solusi dalam menghadapi tantangan-tantangan aktual di lapangan.
Parihat, Kepala Bagian PAIPPK Unisba, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar studi banding, melainkan sebuah langkah strategis untuk memperluas wawasan kelembagaan dan mempererat sinergi antar kampus Islam. “Benchmarking ini menjadi sarana penting untuk memperkaya perspektif dan mendorong penguatan jaringan antar pusat keislaman,” ujarnya.
Sementara itu, Shindu Irwansyah selaku Kasie PAI dan Pesantren menyampaikan harapannya agar seluruh proses pengembangan yang dilakukan selalu berada dalam lindungan dan keberkahan Allah SWT. “Kami berharap setiap langkah penguatan program pesantren ini bernilai ibadah dan membawa manfaat besar bagi mahasiswa,” tuturnya.
Dengan ditutupnya kunjungan ke UII, PAIPPK Unisba resmi menyelesaikan agenda benchmarking tahun 2025. Kegiatan ini memberikan bekal berharga dalam merancang inovasi baru demi meningkatkan kualitas program pesantren mahasiswa yang tidak hanya kuat secara keilmuan, tetapi juga kokoh dalam pembentukan karakter dan spiritualitas.(sani/png)