BERITA-JABAR.COM (31/3/2022) – Menyambut datangnya Bulan Ramadan 1443 H yang tinggal menghitung hari, Bagian Peningkatan Ruhul Islam dan Pengelolaan Masjid Unisba menggelar Tarhib Ramadan yang dilaksanakan secara hybrid dengan perpaduan luring di Aula Unisba dan daring melalui Zoom Meeting, Senin-Selasa (28-29/03).
Acara yang diisi dengan seminar ini, diikuti peserta yang terdiri atas perwakilan dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dari unit dan fakultas di lingkungan Unisba, serta warga sekitar Kelurahan Tamansari Kota Bandung dan terbuka untuk umum.
Di hari pertama, kegiatan diawali pemaparan materi mengenai “Metodologi Penetapan Awal Ramadan dalam Perspektif Ormas Islam” yang diisi narasumber terdiri atas Prof. Dr. Encup Superiatna, M.Si., (Ketua Badan Hisab dan Rukyat (BHRD) Jawa Barat), Dr. Dadang Syarifudin, MA., (Muhammadiyah), Dr. Asep Zaenal Muttaqien, M.Ag., (Nadhlatul Ulama), dan Utsman Burhanuddin (Abu Sabda – Persatuan Islam).
Materi selanjutnya membahas mengenai “Bulan Berkah Sebagai Momentum Membangun Ketahanan Keluarga Islam” yang dikemukakan Dr. Titin Suprihatin, Dra., M.Hum., (Pakar Hukum Keluarga Islam, Unisba) dan Sasa Esa Agustina, SH., (Praktisi Keluarga Islam, Percikan Islam).
Sedangkan di hari kedua, acara dimulai dengan “Public Speaking Islami Sebagai Skill Dakwah Era Metaverse” yang dibawakan oleh Heppy Chandrayana, M.I.Kom. (MC Istana Negara RI). Kemudian dilanjutkan dengan materi “Pembinaan Tahsin : Memperbaiki bacaan surat Al Fatihah, Adh-Dhuha, sampai Annas” narasumber Muhammad Yunus, S.Hi., M.E.Sy. (Kepala Bagian Peningkatan Ruhul Islam Unisba). Kegiatan ini ditutup oleh Asep Ramdan Hidayat, Drs., M.Si. (Sekretaris Badan Pengurus Yayasan Unisba) yang menyampaikan materi mengenai “Pelatihan Imam dan Khatib : Metode Dakwah Efektif di Bulan Penuh Berkah”.
Rektor Unisba, Prof. Dr. Edi Setiadi, S.H., M.H., mengatakan Tarhib Ramadan merupakan program unggulan Unisba yang rutin dilaksanakan setiap tahun untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi nilai-nilai Islam yang dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat, serta didukung penuh oleh universitas dan yayasan.
Sebagai bagian dari amanah umat, kata rektor, Unisba terus menyediakan sarana pembelajaran agama bagi umat Islam dengan menjadi tempat ‘pananyaan’ dan diskusi mengenai hal-hal keagamaan dan kemasyarakatan
“Unisba juga menjadi tempat pananyaan persoalan-persoalan keumatan, terutama di bidang agama. Tidak perlu mengeluarkan fatwa, paling tidak jika ada masalah tentang keagamaan bisa bertanya ke Unisba. Insya Allah ahli-ahli Unisba bisa memberikan jawaban,” tuturnya.
Rektor mengajak untuk tidak mempersoalkan perbedaan fiqih ibadah. “Unisba merangkul semua. Mari kita sama-sama belajar dan harus banyak belajar,” ujarnya.(ask/png)