KOTA BANDUNG, PRIPOS.ID (02/08/2021) – Selama ini di beberapa tempat ada guru PAUD (Pendidikan Usia Dini) yang menyiapkan rencana pembelajarannya secara manual. Padahal saat pandemi seperti sekarang ini mau tidak mau persiapan pembelajaran menggunakan teknologi digital. Untuk itu perlu pembekalan bagi para pengajar PAUD nonformal di bidang aplikasi perencanaan pembelajaran berbasis digital.
Berdasarkan hal tersebut Prodi PG-PAUD Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerja sama dengan Himpaudi Kecamatan Bandung Wetan melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengandian Kepada Masyarakat (LPPM) Unisba dengan tema “Pelatihan Penggunaan Aplikasi Rencana Pembelajaran di PAUD di Kecamatan Bandung Wetan” yang dilaksanakan di Gedung Dekanat Unisba, Kamis (18/03). PKM yang diketuai Enoh, Drs., M.Ag., serta anggota tim terdiri atas Dr. Masnipal, M.Pd., dan Dr. Huriah Rachmah, M.Pd., ini diikuti peserta orangtua dan guru perwakilan dari dua lembaga PAUD di Kecamatan Astana Anyar yang jumlahnya dibatasi hanya 14 orang dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat selama kegiatan ini berlangsung.
Menurut Ketua Tim PKM, kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas para guru PAUD nonformal, khususnya di Kecamatan Bandung Wetan ketika menyusun rencana pembelajaran menggunakan aplikasi digital. Narasumber kegiatan ini berasal dari dosen FTK Unisba dibantu mahasiswa Prodi PG PAUD FTK Unisba.
Ketua Tim PKM mengatakan, PKM ini terselenggara dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan guru-guru Paud nonformal di kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung dalam membuat rencana pembelajaran menggunakan aplikasi. PKM ini, kata Enoh, melibatkan empat orang dosen untuk memberikan materi workshop. Sedangkan, kepanitiannya dibantu sejumlah mahasiswa PG-PAUD dengan tujuan agar mahasiswa dapat ikut serta mengaplikasikan materi yang sudah diterima selama perkuliahan kepada masyarakat, khususnya bagi guru Paud nonformal.
Dekan FTK Unisba ini mengatakan, aplikasi ini akan mudah untuk diterapkan jika para guru sudah memahami cara pembuatan rencana pembelajaran. “Sehingga pada pelatihan ini, disampiang workshop juga para peserta diberikan praktik aplikasi,” ungkapnya. Materi yang disampaikan adalah urgensi pengembangan program pembelajaran bagi PAUD, pelaksanaan program parenting pada masa BDR, pembuatan RPPM dan RPPH masa BDR, kegiatan pembelajaran masa BDR bagi ABK dan aplikasi pembelajaran.
Usai pelatihan, para peserta merasa senang karena mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan perencanaan pembelajaran secara digital. Apalagi saat pendemi covid 19 yang belum diketahui kapan akan berakhir. (sani/png)