Prodi Manajemen FEB Unisba Beri Pendampingan Pengolahan Tepung Mocaf

admin@jabar
By admin@jabar

BERITA-JABAR.COM (29/07/2021): Ketahanan pangan sangat penting guna meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Oleh karena itu perlu pemberdayaan industri pangan, terutama penghasil nilai tambah berbasis potensi lokal melalui pengembangan konsep dan program kemandirian pangan yang bersumber dari bahan lokal. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah yang sejak pandemi covid-19 memprioritaskanpengembangan ekonomi kerakyatan dan pemenuhan kebutuhan pangan.

Sebagai upaya  mewujudkan hal tersebut, Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Unisba melaksanakan PKM bertajuk “Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengolahan Tepung Mocaf” di Desa Rende-Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat, Selasa (02/02). PKM ini diketuai Dr. Dede R Oktini, beranggotakan Dr. Dr. H.M. Rahmat Effendi,  Yudha Dwi Nugraha, dan Rezi Muhamad Taufik Permana,  serta dibantu empat  mahasiswa, yaitu Hasna, Nadia, Diah, dan Intan.

PKM yang didanai Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unisba ini diikuti sebanyak 40 peserta dengan usia yang beragam, mulai dari remaja hingga dewasa. Ketua tim PKM mengatakan, kegiatan ini difokuskan pada pengembangan hasil tani singkong melalui pengolahan menjadi bahan setengah jadi yaitu tepung mocaf dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membuat varian produk turunan dari tanaman singkong berupa tepung mocaf sehingga memiliki nilai tambah dan berharga jauh lebih mahal dibandingkan dengan menjualnya dalam bentuk bahan
baku.

“Pengembangan tepung mocaf juga sekaligus dapat mendukung dalam mewujudkan desa wisata melalui penganekaragaman produk hasil pertanian yang menjadi ciri khas wilayah Desa Rende,” katanya.

Dede menjelaskan, PKM ini diarahkan dalam dua  tahap, yakni penyuluhan sebagai pembekalan/ literasi yang meliputi pemaparan seputar tepung mocaf dan penayangan pembuatannya, pemasaran, dan kewirausahaan Islami.

“Hal ini dilakukan guna mendidik masyarakat agar dalam melakukan bisnis senantiasa mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW serta memupuk semangat berkarya, berusaha sebagai bagian dari ibadah sebagaimana diperintahkan Allah SWT sehingga PKM ini dilakukan dengan mengintegrasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai Islam sebagaimana visi misi Unisba,” jelasnya.

Tahapan selanjutnya tambah  Dede, yaitu dengan pendampingan kepada peserta yang serius melakukan eksperimen di rumah masing-masing.

“Berdasarkan pengamatan, terdapat tujuh orang yang serius menjalankan bisnis tepung mocaf, terbukti dari keseriusannya dalam melakukan eksperimen. Eksperimen yang dilakukan beragam, ada yang gagal hingga delalpan kali sampai akhirnya sukses mendapatkan formula dan teknis yang tepat sehingga menghasilkan tepung mocaf yang paling bagus. Ketujuh usaha kecil ini ada yang beroperasi di pasar tradisional, ada yang menjualnya ke pabrik kue, bahkan ada yang sampai ditawari bermitra dengan ritel namun sebagai makloon,” katanya.(ask/png)

Share This Article
Leave a Comment