PKM Fikom Unisba Ajak UMKM Optimalkan Promosi Digital

admin@jabar
By admin@jabar

BERITA-JABAR.COM (2/04/2021) – Sebanyak  30 pelaku UMKM di Kabupaten Bandung mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang digagas Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Unisba) dan LLPM Unisba. Program ini atas kerjasama Bidang Kajian Manajemen Komunikasi (Mankom) Fikom Unisba dan Komunitas UMKM DAK 2020 Kabupaten Bandung pimpinan Yenny Novianti dan berlangsung secara daring, Kamis (1 April 2021).

Ketua Bidang Kajian Mankom, Dr. Dede Lilis Chaerowati menyebutkan, pandemic Covide-19 mengakibatkan bisnis UMKM terganggu. Menurut data dari Mark Plus, sekira 64% UMKM mengalami penurunan omset sehingga memaksa sekira 32% dari 400 UMKM harus melakukan promosi ulang yang berbasis digital.  Di lain pihak MenkopUMKM menargetkan 10 juta UMKM di Indonesia harus go digital.

Sementara itu Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung, Neneng Zainar Riani memastikan bahwa untuk bisa bertahan UMKM di wilayahnya harus beralih promosi menggunakan digital. Hal ini tidak berlebihan, mengingat pada RPJMD Kab Bandung punya komitmen untuk memajukan UMKM.

“Salah satu visi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung adalah mendorong penguatan ekonomi secara inovatif  dan kreatif  sehingga mempunyai daya saing tinggi melalui beberapa cara, yakni melalui go online, pendampingan, kemitraan dengan bapak/ ibu angkat, inkubasi bisnis, dan Sabukmas, yakni  Sabilulungan Bangun UKM dan Koperasi untuk Masyarakat melalui digitalisasi koperasi berbasis android dengan menghadirkan aplikasi pembinaan koperasi oleh pemerintah, aplikasi pengelolaan manajemen koperasi, aplikasi anggota koperasi dan aplikasi toko online koperasi,’ ungkap Neneng.

Pada paparan materinya Dr. Anne Ratnasari dan Dr. Yusuf Hamdan menjelaskan seputar perlunya promosi digital di masa pandemic covid-19. Menurutnya, promosi digital adalah kegiatan pemasaran dengan serangkaian cara dan teknik yang menggunakan media digital dengaan tujuan untuk mendapatkan traffic, data, dan costumer.

“Target promosi digital itu ada beberapa alternatif, yakni untuk  meningkatkan pembelian, memikat pelanggan baru, meningkatkan percepatan usaha atau mencoba menawarkan kembali kepada pelanggan yang kecewa,” jelas Anne.

Selanjutnya menurut Anne, untuk menjangkau palanggan maka promosi digital bisa dilakukan melalui periklanan, promosi penjualan, penjualan perseorangan (personal selling), hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, atau pemasaran sponsorship.

Pada bagian lain DR. Aning Sofyan dan Dr. Zulfebriges mengungkapkan bahwa media promosi yang kini berkembang berbentuk visual, audio, atau audo visual. Menurutnya, media promosi yang lazim dipakai adalah media periklanan dan media social. Media periklanan meliputi radio, tv, barang cetakan, internet, direct mail, out door dan telemarketing.

“Nah, untuk media sosial promosi bisa dilakukan melalui social networking, bloging, video sharing, social news, photo sharing, bookmarking, message board, dan review,” tambah Aning.

Sementara pada materi terakhir Muhammad Rochim mengemukakan soal konten media  promosi yang  menarik. Menurutnya ada beberapa ciri konten yang menarik, diantaranya mendidik, menghibur, dan searchable, yakni mudah ditemukan.

“Di platform marketing digital kata kunci yang utama adalah optimasi SEO (Search Engine Optimise). Sebagus apa pun produknya, semurah apa pun barangnya tapi kalau sulit ditemukan di internet maka produk tersebut otomatis tidak akan dibeli masyarakat,” jelas Rochim.

Setelah berlangsung sessi tanya jawab selanjutnya peserta melakukan simulasi praktik membuat iklan promosi berbentuk video durasi 15 detik, kemudian dipresentasikan dari segi tema (konsep) dan caption-nya.(dwiki/png)

Share This Article
Leave a Comment