PG-PAUD Unisba Gelar Studium General: Menumbuhkan Kreativitas, Nilai, dan Jiwa Wirausaha Pendidik PAUD

Penulis Berita
By Penulis Berita
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Bandung (Unisba) menyelenggarakan Studium General bertajuk “Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini” di Auditorium Gedung Dekanat FTK Unisba, Selasa (21/10).(foto: komhumas unisba)

BERITA-JABAR.COM — Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Bandung (Unisba) mengadakan Studium General bertajuk “Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini” di Auditorium Gedung Dekanat FTK Unisba, Selasa (21/10). Acara ini menjadi ruang refleksi sekaligus sumber inspirasi bagi mahasiswa calon guru PAUD untuk menciptakan media pembelajaran yang inovatif, kontekstual, serta berakar pada nilai-nilai keislaman.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Aep Saepudin, M.Ag., menegaskan pentingnya peran guru PAUD dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.

“Guru anak usia dini bukan sekadar pengajar, tetapi pendidik pertama yang menanamkan nilai kehidupan. Karena itu, kreativitas harus selalu berpadu dengan moralitas,” ujarnya penuh makna.

Sementara itu, Ketua Program Studi PG-PAUD, Dr. Ayi Sobarna, M.Pd., menjelaskan bahwa Studium General merupakan agenda rutin yang dirancang untuk memperkaya wawasan akademik dan menumbuhkan semangat inovasi calon pendidik muda.

“Kami ingin lulusan PG-PAUD Unisba tidak hanya kuat secara teori, tetapi juga mampu menghadirkan pembelajaran yang hidup, bermakna, dan bernilai,” tuturnya.

Sebagai narasumber utama, Dr. Thomas Balduci, M.Pd., sukses memikat peserta dengan sesi interaktif dan demonstrasi magic learning—sebuah permainan sulap edukatif yang digunakan sebagai media pembelajaran anak. Melalui aksi tersebut, ia mencontohkan bagaimana kreativitas sederhana dapat membantu anak memahami konsep abstrak dengan cara yang menyenangkan dan mudah dicerna.

Tak hanya berbicara soal metode belajar, Thomas juga menyisipkan pesan inspiratif tentang pentingnya memiliki entrepreneurial mindset bagi para pendidik.
Ia mengingatkan bahwa guru sejati sekaligus wirausahawan sejati adalah mereka yang tangguh menghadapi kegagalan, pantang menyerah, dan tetap berserah diri kepada Allah dalam setiap usaha.

“Jatuh dalam perjuangan itu hal biasa. Yang luar biasa adalah bangkit kembali dengan hati yang ikhlas dan pikiran yang jernih. Dalam dunia usaha maupun pendidikan, bukan kecepatan menuju sukses yang utama, melainkan keteguhan menjalani prosesnya,” pesannya.

Suasana kegiatan semakin hidup dengan penampilan budaya dan kreasi mahasiswa PG-PAUD yang menampilkan ragam busana adat Nusantara. Aksi tersebut menjadi simbol apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia yang juga merupakan bagian penting dari pendidikan anak usia dini.

Melalui kegiatan ini, PG-PAUD Unisba menegaskan komitmennya untuk terus mencetak pendidik yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh, kreatif, dan berkarakter islami dalam menjalankan perannya sebagai pendidik masa depan.(askur/png)

Share This Article
Leave a Comment