BERITA-JABAR.COM (13/5/2022) – Intensitas kerjasama antaruniversitas di Prancis dan Indonesia semakin meningkat pascapandemic covid-19. Saat ini protokol kesehatan di Prancis terkait covid-19 sudah pulih, seperti sebelumnya. Saat ini, hanya ada dua tempat di Prancis yang masih tetap diharuskan memakai masker, yaitu di transportasi umum dan di rumah sakit atau berkunjung dokter.
Atdikbud KBRI Paris, Prof. Warsito pada 11 Mei 2022 menghadiri undangan dari Direktur Kerjasama internasional Universitas Franche-Comté (UFC), Paul Marcille. UFC merupakan anggota dari kelompok Université Bourgogne Franche-Comté (UBFC) yang terletak di Kota Besançon, sekitar 420 km arah tenggara dari Kota Paris, dan berjarak 150 km dari Kota Bern – ibukota Swiss, yang juga dekat dengan Jerman.
UFC tergolong perguruan tinggi negeri pelopor di Prancis, yaitu didirikan pada tahun 1423 yang memiliki komitmen dan keinginan tinggi menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi Indonesia. Posisi yang strategis Kota Besançon juga merupakan potensi bagi UFC sehingga tumbuh cepat menjadi kampus tujuan studi dari berbagai negara. Tercatat dari 29 ribu mahasiswa, 20 persennya merupakan mahasiswa asing, termasuk sekitar 21 mahasiswa Indonesia.
Saat ini UFC memiliki kerjasama dengan perguruan tinggi di Asia lebih dari 189 kerjasama dan dengan perguruan tinggi di Eropa, terutama Jerman dan Swiss sebanyak lebih dari 250 kerjasama. Melihat peluang ini, Atdikbud KBRI Paris menyambut baik undangan UFC untuk membahas pengembangan dan peningkatan kerjasama antara UFC dan beberapa kampus di Indonesia, diantaranya ITS Surabaya, UGM Yogyakarta, UI Jakarta, IPB Bogor dan Universitas Lampung.
Pada kesempatan kunjungan tersebut, Atdikbud KBRI Paris, Warsito berkesempatan memberikan kuliah tamu di hadapan para mahasiswa dan dosen yang diselenggarakan secara hybrid. Warsito menyampaikan topik tentang program merdeka belajar dalam diversitas budaya di Indonesia. Selanjutnya pada sesi diskusi berbagai pertanyaan diajukan oleh peserta tentang situasi covid saat ini di Indonesia, prosedur untuk belajar di Indonesia, dan peluang kerjasama riset.
Sebelumnya, Atdikbud diterima oleh Arnaud Pannier, Direktur Pusat Bahasa Terapan (Centre de Linguistique Appliqué / CLA) dan tim. Pembahasan penting adalah terkait dengan aktivitas belajar mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di CLA, diantaranya dari ITS Surabaya. Kepada para mahasiswa Indonesia, Atdikbud berpesan agar meningkatkan kemampuan berbahasa Prancis untuk mendapatkan pengalaman lebih terkait dengan budaya dan interaksi sosial.
Pembahasan secara khusus terkait program CLA adalah keinginan CLA untuk membuka kelas Bahasa Indonesia bagi dosen dan pelajar UFC, dan program pengiriman mahasiswa UFC ke kampus di Indonesia. Untuk itu, UFC berkeinginan menyelenggarakan kegiatan pekan Indonesia, yang merupakan kesempatan mempromosikan Indonesia di bidang Pendidikan dan kebudayaan kepada sivitas UFC dan masyarakat Besançon.
Kantor Atdikbud mencatat bahwa UFC merupakan salah satu dari 65 institusi Prancis yang aktif untuk bekerja sama dengan kampus di Indonesia, dan siap mendukung penuh program Kampus Merdeka. Pimpinan UFC juga siap menjadi calon tuan rumah JWG bidang Pendidikan tinggi RI – Prancis untuk pelaksanaan 4 tahun mendatang.
Sebagai informasi bahwa JWG tahun 2022 ini dilaksanakan di UPHF – Valenciennes, dan dua tahun mendatang di Indonesia.(ask/png)