BERITA-JABAR.COM – Upaya mendorong peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro dan kecil terus digencarkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berlangsung di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Program ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang mendapatkan dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Mengangkat tema “Pelatihan Business Model Canvas dan Pelayanan Prima bagi Kelompok Usaha di Kecamatan Cimenyan”, kegiatan yang digelar pada Selasa (21/10) di Desa Cimenyan ini diikuti pelaku UMKM dari berbagai desa. Mereka berasal dari sektor usaha kuliner hingga produk olahan lokal, termasuk olahan berbahan baku pertanian seperti singkong serta limbah kulit singkong.
Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan wirausaha pelaku UMKM, khususnya dalam menyusun konsep bisnis yang berkelanjutan dan mengembangkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Peserta diperkenalkan pada Business Model Canvas (BMC) sebagai alat strategis yang praktis untuk memetakan nilai produk, segmentasi pasar, aktivitas utama bisnis, hingga arah strategi keuangan. Pada saat yang sama, materi pelayanan prima menitikberatkan pada peningkatan mutu interaksi pelaku usaha dengan pelanggan, yang menjadi unsur penting dalam membangun daya saing.
Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Diamonalisa dari FEB Unisba, menjelaskan bahwa pelatihan ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan para pelaku usaha di Cimenyan yang ingin mengembangkan usaha rumahan mereka menjadi lebih profesional.
“UMKM di Cimenyan memiliki potensi besar berkat kekayaan sumber daya alam dan kreativitas warganya. Namun, sebagian pelaku usaha masih membutuhkan pemahaman terkait strategi bisnis modern dan pentingnya pelayanan prima. PKM ini kami hadirkan agar mereka dapat naik level dan semakin siap menghadapi persaingan,” ujarnya.
Peserta pelatihan mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru, terutama terkait penyusunan arah strategi usaha, penentuan sasaran pasar, serta cara membangun hubungan yang baik dengan pelanggan.
“Saya baru memahami bahwa membuat model bisnis sangat penting untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan usaha kami. Materi pelayanan prima juga sangat bermanfaat agar pelanggan lebih percaya pada usaha kami,” ungkap salah satu peserta.
Kegiatan ini ditutup dengan rencana pendampingan teknis berkelanjutan. Tim pengabdian masyarakat dari dosen dan mahasiswa Unisba akan memberikan pendampingan lanjutan ke depan untuk membantu pelaku usaha benar-benar menerapkan konsep bisnis yang telah dipelajari.
Program ini diharapkan mampu memperkuat daya saing UMKM lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat, sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendorong kemandirian serta keberlanjutan usaha mikro. (gifa/png)

