BERITA-JABAR.COM: Budidaya lebah madu sudah banyak dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu daerah yang berpotensi dalam pengembangan budidaya lebah madu adalah Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Sebagai bagian dari tridarma Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unisba melalui skema hibah Program Pengembangan Produk Unggulan Mitra (P3UM). Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerjasama dengan Kelompok Tani Malaya menggelar pelatihan budidaya lebah madu mengusung tema “Manisnya Peluang Wirausaha Budidaya Lebah Madu Trigona”, Sabtu (19 Februari 2022).
Ketua tim PKM Taufik Muhammad Fakih menyatakan bahwa akademisi memiliki tanggung jawab moral meningkatkan pengetahuan serta kapabilitas masyarakat sebagai upaya mengembangkan kualitas hidup mereka.
“Berangkat dari motivasi inilah, kami menggandeng Desa Tenjolaya untuk dijadikan desa mitra dalam pengembangan budidaya lebah madu, dengan harapan nantinya muncul wirausahawan-wirausahawan baru di bidang produksi madu sebagai produk unggulan daerah,” kata Taufik.
Lebih lanjut, Taufik juga mengungkapkan komitmen Unisba dalam proses pendampingan budidaya lebah madu di desa ini dan berharap program kemitraan ini berkelanjutan hingga diperoleh produk-produk hasil diversifikasi madu disertai pemasaran yang baik.
Hadir dalam pelatihan ini anggota DPRD Kabupaten Bandung, Tri Bambang Pamungkas. Dalam pernyataannya, Bambang mengungkapkan apresiasinya terhadap Unisba yang telah berinisiatif menyelenggarakan kegiatan pelatihan ini. Bambang juga berharap program pembudidayaan lebah madu ini berkembang lebih jauh dengan terciptanya kawasan desa wisata di Desa Tenjolaya Kecamatan Pasir Jambu. Ia mengungkapkan bahwa ikhtiar ini akan dapat terwujud melalui komunikasi yang baik antara pemerintah daerah sebagai regulator, anggota legislatif daerah sebagai perwakilan masyarakat, beserta masyarakat setempat.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi budidaya lebah madu, Yoga Restu Nugraha, CEO Bandung Bee Sanctuary dan Eri Sobari, anggota Inspirator Lebah Madu Indonesia (ILMI). Yoga memaparkan pengalamannya selama menjadi salah satu konseptor pengembangan beserta langkah diversifikasi usaha yang dapat ditempuh sehingga selain aspek produksi madu, bidang budidaya lebah madu juga dapat mendatangkan keuntungan dari aspek rekreasi di kawasan budidayanya. Menurutnya, kreativitas dan analisis pasar yang baik, serta kerjasama yang intensif antarberbagai pihak dapat memperluas potensi pemanfaatan sebuah kawasan.
Senada dengan Yoga, Eri menyatakan bahwa edukasi yang tepat merupakan salah satu langkah awal pengembangan potensi masyarakat dan potensi kawasan dalam bidang budidaya lebah madu. Lebih lanjut, Eri juga menjelaskan bahwa lebah trigona merupakan jenis lebah madu yang tepat untuk dibudidayakan oleh wirausahawan lebah madu pemula karena perawatannya yang tidak terlalu sulit, panen yang tidak terlalu lama, dan harga madu yang dihasilkan pun cukup tinggi.
Di akhir kegiatan dilakukan penandatanganan nota kesepakatan antara Unisba dan Kelompok Tani Malaya yang disertai pembagian 25 kotak lebah madu untuk dikelola anggota kelompok tani tersebut.
“Dengan pembagian kotak lebah ini diharapkan membuka jalan munculnya wirausahawan-wirausahawan baru dalam bidang budidaya lebah madu, khususnya di Desa Tenjolaya,” tutup Taufik.(ask/png)