BERITA-JABAR.COM – Prestasi gemilang diraih mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Fikom Unisba) di kancah internasional. Pada Seminar Internasional Mention 2025 yang berlangsung di Menara Affin, Kuala Lumpur, dua mahasiswa program Magister Fikom Unisba berhasil meraih penghargaan Best Presenter sekaligus Best Paper.
Betha Dwi Octaviani dan Khalifia Rahma Nidya tampil membawakan penelitian bertajuk “Covert Arrangement among Pro Government Counter-narrative Activity: A Netnographic Studies in Indonesia” pada Selasa (28/10). Hasil penelitian tersebut juga tengah disiapkan untuk dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi yang terindeks Scopus.
Keduanya menjadi bagian dari tim riset Fikom Unisba bersama para dosen, yakni Prof. Dr. Septiawan Santana K., Firmansyah, M.Si., serta Ahmad Fadhli, M.I.Kom., dan turut melibatkan alumni Magister Fikom Unisba, Ridfiazhi Aldreka, M.I.Kom. Riset ini mendapat dukungan pendanaan dari Hibah Penelitian Fundamental Diktisaintek tahun 2025.
Penelitian menggunakan pendekatan netnografi ini mengungkap bagaimana isu negatif terhadap pemerintah yang muncul lewat tagar di media sosial dapat ditangani melalui strategi counter-narrative. Dari analisis terhadap 1.896 konten di Instagram dan TikTok, ditemukan bahwa efektivitas konten tandingan dipengaruhi oleh kekuatan platform, dampak pesan, konsistensi narasi, serta kredibilitas informasi.
Menurut Betha, momen ini menjadi pengalaman yang sangat berarti bagi mereka. “Kami bersyukur diberi kesempatan tampil sebagai presenter di forum internasional dan memaparkan hasil riset kami bersama para dosen Fikom Unisba. Banyak wawasan baru yang kami dapat, terutama mengenai isu-isu global dalam bidang komunikasi,” ujarnya.
Seminar internasional 19th Biennal International Conference on Media and Communication Mention 2025, yang berlangsung pada 28 sampai 30 Oktober 2025, mengusung tema “Media and Communication for Change: Advancing Societal Transformation and Wellbeing”. Acara ini menghadirkan Profesor Dr. Michael Chan dari School of Journalism & Communication, Chinese University of Hong Kong sebagai pembicara utama, serta pemateri dari berbagai negara. (askur/png)
