BERITA-JABAR.COM (5/3/2021) – Bertempat di Aula Unisba dan TUK (Tempat Uji Kompetensi) tiga laboratorium di lingkungan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Unisba) kegiatan Uji Kompetensi Gelombang 1/ 2021 diselenggarakan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Unisba. Uji Kompetensi ini dilaksanakan selama dua hari, yakni Senin dan Selasa (5-6 April) dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di Unisba.
Kegiatan tersebut diikuti 88 asesi yang terdiri atas mahasiswa Unisba dan UPI (Universitas Pendidikan Indonesia). Para asesi ini diuji oleh 19 asesor dari Fikom Unisba, meliputi aspek teori dan praktik (observasi) yang dilakukan di TUK Lab Televisi, Lab.Radio, Lab Foto, dan Lab Multimedia.
Adapun skema yang diujikan meliputi Pengelolaan Kehumasan, Pengelolaan Media Jurnalistik Siaran, dan Pengelolaan Komunikasi Program Televisi. Para peserta merupakan mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi.
Menurut Ketua LSP Unisba, Dr. Kiki Zakiah, tujuan Uji Kompetensi ini selain untuk memenuhi syarat sidang skripsi juga dari sertifikasi profesi yang telah diraih dapat menjadi pendamping ijazah.
“Ketika mereka (asesi) melamar kerja bisa membuktikan kalau mereka itu kompeten di bidangnya, jadi menumbuhkan percaya diri dan mampu berkompetisi dengan lulusan lainnya,” tambah Kiki.
Menurut Alif, salah seorang asesi dari UPI Jurusan Public Relations yang ikut ujikom mengungkapkan pentingnya mendapatkan sertifikasi profesi.
“Menurut saya sih berguna banget buat ke depannya nanti, apalagi keadaan masih pandemi jadi harus memperbanyak kegiatan untuk mendapatkan skill dan portofolio,” ungkapnya.
Kompeten dan Profesional
Proses ujikom kali ini berlangsung cukup ketat. Selain karena harus memenuhi protokol kesehatan masing-masing asesi harus mengikuti observasi yang ditetapkan oleh BSNP. Untuk itu keempat laboratorium yang ada di Fikom menjadi pendukung untuk uji observasi (demo) bagi asesi.
Mutiara dari UPI menyebutkan, untuk ujikom skema Pengelolaan Media Jurnalistik dirasa cukup berat.
“Waktu saudara saya mengkuti Ujikom Skema Fotografi cukup ringan hanya observasi hal yang berhubungan dengan fotografi. Tapi skema yang ini kok cukup berat ya karena observasi di tiga lab, yakni Lab. Foto yang berkaitan dengan foto jurnalistik, Lab. Radio yang berkaitan dengan aspek audio, dan Lab Televisi untuk teknik kamera, studio, dan presentasi berita,” ungkapnya.
Berkaitan dengan hal tersebut Kiki menjelaskan bahwa LSP Unisba harus bertanggung jawab terhadap asesi yang nantinya mendapat setifikat profesi dari lembaganya.
“Kami sangat menjaga kualitas hasil ujikom agar profesional dan kompeten karena jangan sampai LSP Unisba sudah mengeluarkan sertifikat profesi tapi yang bersangkutan ternyata tidak kompeten. Jika hal ini terjadi justru dampaknya nanti lisensi LSP Unisba bisa dicabut oleh BNSP,” kata Kiki.
Demikian juga dengan skema Pengelolaan Kehumasan para asesi harus mengikuti observasi ketat, termasuk bagaimana mereka melakukan presentasi konsep kehumasan secara interaktif di hadapan asesor dan asesi lainnya.
Tak kalah telitinya skema Pengelolaan Komunikasi Program Televisi, para asesi harus uji observasi di Lab Televisi sebagai representasi studio televisi regular. Bagaimana asesi harus unjuk kerja mengggunakan peralatan studio, penggunaan jenis-jenis kamera, dan proses penyutradaraaan program televisi.
“Ya, semua itu harus kita lakukan secara cermat karena sertifikat profesi yang kita keluarkan sebagai SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) yang akan membantu pemegangnya dinyatakan kompeten di skema yang diikuti,” pungkas Kiki.(aura/png)