BERITA-JABAR.COM (25/06/2022) – Siswa SMA Quranic Science Boarding School yayasan Al-Kautsar 561 Tasikmalaya, Muhammad Dihya Aby Abdi Manaf, berhasil lolos menjadi perwakilan Indonesia pada ajang kompetisi dunia 54th International Chemistry Olympiad (IChO) 2022. Kompetisi tahunan ini diselenggarakan untuk siswa tingkat menengah (secondary school level) yang bertujuan mengenalkan bidang kimia di kancah internasional, sekaligus merangsang aktivitas siswa yang tertarik kimia melalui pemecahan masalah kimia secara mandiri dan kreatif.
Kompetisi IChO tahun ini akan dilaksanakan 10 – 18 Juli 2022 di Tianjin, Cina secara online. Selain Ibni, sapaan akrab Dihya, ada tiga peserta lainnya yang menjadi perwakilan Indonesia pada IChO 2022. Mereka itu adalah Kevin Lius Bong (SMAK Petra 1 Surabaya), Nathanael Reza Putra Widjaja (SMA Yakobus Jakarta) dan Emilda Puteri Aulia (MAN 2 Kota Malang). Keempat delegasi Indonesia tersebut berhasil terpilih dari total tiga puluh medalis KSN (Kompetisi Sains Nasional) bidang Kimia.
Tidak mudah untuk lolos ke ajang kompetisi internasional. Ibni mengikuti berbagai tahap seleksi yang diselenggarakan Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional) Kemendikbud RI, setelah sebelumnya berhasil meraih medali pada KSN Kimia. Dari 30 calon peserta IChO 2022, diseleksi 18 siswa terbaik yang kemudian dipilih 4 siswa terbaik untuk mewakili Indonesia.
Prestasi Ibni ini mendapat pengakuan dan dukungan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII (Wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya) Dr. Abur Mustikawanto, M.Ed. “Saya ucapkan selamat kepada Ibni. Mudah-mudahan bisa membawa gold medal bagi kita dan bisa mengharumkan nama baik sekolah, Kantor Cabang Dinas (KCD) XII dan umumnya bagi bangsa Indonesia… Selamat dan sukses untuk ananda Ibni. Terus berjuang, tetap memberi inspirasi kepada teman-temannya dan juga bagi pemuda Indonesia.”
Perjuangan Ibni Mengikuti Berbagai Ajang Kompetisi
Ketika mendengar nama Ibni, civitas akademik SMP-SMA QSBS seketika teringat pada sosok seorang siswa yang memiliki banyak sekali prestasi. Belum lama ini Ibni berhasil meraih juara pertama Lotte Beasiswa Juara 2021 tingkat nasional yang ditayangkan langsung di Global TV pada 30 Oktober 2021.
Mengulas mengenai capaian prestasi Ibni, ia mengawali pengalaman berkompetisi saat kelas IV SD. Ia berhasil meraih medali perunggu OSN bidang Matematika, kemudian medali perak OSN bidang IPA di kelas V. Awal prestasi itulah yang berhasil membawanya masuk ke salah satu sekolah ternama di wilayah Kota Bandung melalui jalur beasiswa.
Satu hal yang juga menginspirasi dari sosok Ibni adalah baktinya kepada orang tua. Ia mengikuti olimpiade kimia bisa dibilang karena termotivasi dari ibunya. Ketika Ibni kelas IX, ibunda Ibni mengidap penyakit endokarditis dan stok obat sulit ditemukan di mana-mana. Ibni tergerak untuk mempelajari kimia secara autodidak dengan harapan dapat membantu menemukan obat untuk penyakit ibunda tercintanya.
Ibni menilai ilmu kimia sebagai ilmu yang sangat seru untuk dipelajari. Terbukti dengan nilai kimia Ibni yang selalu memuaskan. Ibni juga berhasil meraih juara 1 olimpiade kimia tingkat SMA se-Kota Bandung ketika ia masih duduk di bangku SMP kelas tiga. Dari situlah kemudian Ibni mengikuti berbagai kompetisi, khususnya di bidang kimia.
Di tahun 2021 Ibni berhasil meraih medali emas untuk kompetisi bidang kimia, beberapa di antaranya yaitu Olimpiade Update Festival, Olimpiade Kimia Indonesia, Science Olympiad Club (SOC), silver medal dalam International Online STEM Olympiade dan juara 3 Olimpiade Kimia Nasional UGM.
Selain itu, saat kelas X di SMA Quranic Science Boarding School Ibni berhasil menduduki posisi 30 medalis OSN Kimia hingga Pelatnas II. Dan di kelas XI ini Ibni berhasil lolos Pelatnas II dan mewakili Indonesia pada IChO 2022.
Ibni: Kimia itu Ilmu Serba Ada dan Seimbang
Selain seru, Ibni juga menilai ilmu kimia sebagai ilmu yang serba ada dan seimbang. Dari persepsi itulah Ibni sangat menyukai kimia dan segala hal yang berkaitan dengan kimia. Ia mencoba membuat produk sabun yang resepnya ia dapatkan dari soal olimpiade yang tidak dapat ia selesaikan.
“Alhamdulillah, tepat di saat puber primer usia 15 tahun akhir, Ibni mendapat ide untuk membuat sabun yang bisa dijual, resepnya didapat ketika tidak bisa menyelesaikan soal olimpiade tentang angka penyabunan. Diulik dan dicoba, akhirnya meski belum pede, Ibni jualan dikit-dikit sampai sekarang sudah 2 tahun berjalan.” ujar Ummi Pipit, ibunda Ibni.
Keberhasilan Ibni menjadi perwakilan Indonesia pada IChO tahun ini juga menuai banyak pujian dan dukungan serta menjadi inspirasi siswa-siswi lainnya.
“Alhamdulillah. Puji dan syukur tidak henti-hentinya kami sampaikan kepada Allah SWT, untuk anugerah yang luar biasa. Selamat kepada Ibni atas pencapaiannya menjadi salah satu dari 4 orang yang akan mewakili Indonesia ke perhelatan lomba olimpiade kimia paling bergengsi di dunia. Sukses membawa nama baik pesantren, yang merupakan cita-cita awal ibni nyantri di SMA QSBS Al-Kautsar 561.” ujar Diana Arianti Suherman, M.Pd., Kepala SMA QSBS.
Lebih lanjut Diana berharap Ibni sukses meraih medali emas pada IChO 2022. “Tentu saja, ini merupakan hasil kerja keras dan semangat yang terus terpelihara, dukungan dan doa dari kedua orang tua yang hebat, para guru dan juga pelatih. Proses yang tidak mudah tapi berhasil dilewati, kita menjadi saksi bagaimana Ibni berjibaku, berjuang di tengah kesibukan menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan kepesantrenan. Selamat berjuang untuk tahap selanjutnya, sejatinya setiap pencapaian merupakan awal dari pencapaian yang lain. Salam sukses, insyaAllah Gold Medal dari Tasikmalaya untuk Indonesia.” harap Diana.
Orang tua Ibni merasa bangga atas pencapaian Ibni hingga detik ini. “Harapan terindah dari orang tua adalah melihat anaknya menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Manusia yang bisa menjaga bumi ini sebagai titipan sang Ilahi. Membawa nama (baik) pesantren (sekolah), dan meninggalkan jejak baik, agar generasi pertama ini jadi contoh bagi adik-adiknya. Alhamdulillah liat adik-adiknya berprestasi, ikut senang,” pungkas Ummi Pipit.(gifa/png)