Diskusi Awal Pananggalan (Kaleder) Sunda Dalam Peringatan 1000 Tahun Prasasti Sang Hyang Tapak

admin@jabar
By admin@jabar

KOTA BANDUNG, BERITA JABAR COM .
Kala Ider Sunda adalah sistem penanggalan atau kalender yang digunakan oleh masyarakat tradisional Sunda. Kalender Sunda sendiri hampir memiliki jumlah bulan, minggu, dan hari yang sama dengan kelender Masehi yang membedakannya adalah penaamaan nama bulan, minggu, dan harinya.

Bengkel Studi Budaya mengartikan 1000 Tahun Prasasti Sang Hyang Tapak. Dengan mengusung tema, ” Muncang Labuh Ka Puhu”, yang berlangsung di Hotel Savoy Homann Jl. Asia Aprika No. 112 Kota Bandung, Jum’at. (7/07).

Pengelolah kalender Sunda Miranda Wiharja membeberkan, awal dalam perjalanan dari tahun cacing ke tahun hurang tutug, di awali dari mipit amit untuk menyambut pergantian tahun di kalender Sunda nyaeta hurang tutug atanapi udang sasih badra 11 atau bulan Mei, pertama menuju laut Santolo Pameungpeuk Garut Selatan.

Di sana berkunjung ke sesepuh nelayan lantas dapat keterangan bahwa hurang tutug itu adalah lobster dan lobster atau udang tadi ya itu kehidupannya di dasar laut, sangat eksklusif, lobster tidak hidup dengan binatang lainnya.

Diteruskan ke bulan asuji atau bulan 12 tepatnya di tanggal 7 Juni, berangkat menuju kawasan gunung Sunda tepatnya di Curug Cilemper adalah mipit amit atau sanuk sanuk, untuk kelancaran acara menuju kota Pajajaran atau Bogor.

Jadi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di kota Pajajaran Bogor, awal tahun cacing mengambil sebuah tema naratas mustika ka Pajajaran, berakhirnya tahun cacing di bulan Asuji berganti ke tahun hurang tutug atau tahun ke-8 dan tibalah pergantian tahun di tanggal 1 suklapaksa bulan Kartika 1960 Caka Sunda di hotel salak Bogor.

Dengan mengambil sebuah tema yaitu muncang labuh ka puhu yang artinya kembali dulu ke awal, kembali dulu ke asal-usulnya, baru memulai dari awal, dari awal lagi ya adapun tanggara-tangga alam di tahun hurang Tutug yaitu didominasi oleh bulan dan bintang.

Bulan menunjukkan jatuh pada hari soma kaliwon di tahun pabaru Sunda, tahun baru Sunda yang jatuh pada hari soma kaliwon bulan Kartika 1960 Caka Sunda, soma artinya bulan sementara Kartika adalah nama bentang.

Setelah pabaru sundah berakhirlah perjalanannya menuju karang pamulang yaitu pantai citepus di situ terdiri ada pesanggrahan tenjoresmi, sekian sekilas perjalanan di tahun cacing menuju tahun hurang tutug, bebernya.

Sementara ketua pelaksana peringatan 1000 Tahun Prasasti Sang Hyang Tapak Irmayanti Patmawijaya menuturkan, denganya peringatan 1000 tahun Prasati Sang Hyang Tapak ini bertujuan agar masyarakat Jawa Barat agar mengenal waktu yang diwariskan leluhur kita, pengungkapannya.

Selanjutnya Irmayanti mengajak, mari kalender sunda bersama-sama, ada apa di kalender sunda. Ketika kita bisa menggunakan waktu dengan baik maka segala sesuatu yang kita harapkan akan mudah diraih. (ID/BNN)

Share This Article
Leave a Comment