BERITA-JABAR.COM: Dampak mewabahnya pandemi Covid 19 diantaranya adalah masalah membengkaknya limbah medis. Oleh karena itu DPRD Jawa Barat melakukan peninjauan terhadap PT Jasa Medivest yang terletak di Kabupaten Karawang.
PT Jasa Medivest ini merupakan anak perusahan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat (PT Jasa Sarana) yang tumbuh dalam bidang usaha jasa pengelolaan limbah B3 medis di Indonesia.
Penijauannya ke PT Jasa Medivest menurut Ketua Komisi IV DPRD Jabar KH Tetep Adulatif untuk mengetahui secara langsung dampak pandemi covid 19 di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Karawang berkaitan dengan meningkatnya penggunaan masker dan alar medis lainnya yang digunakan menangani pandemi.
“Kita ingin tahu, sejauhmana limbah medis yang dikelola PT Jasa Medivest, imbas dari kenaikan Pandemi Covid 19 di Jawa Barat,” ucap Tetep, di sela-sela peninjauan PT Jasa Medivest di Kabupaten Karawang, Selasa, (14/09/2021).
“Pasti banyak jumlah limbah medis akibat meningkatnya pandemi Covid-19, akan tetapi berdasarkan masukan dari PT Jasa Medivest jumlah limbah yang masuk ke sini itu masih di bawah kapasitas,” tambahnya.
Menurut Tetep, kapasitas pengelolaan limbah B3 Medis di PT Jasa Medivest hingga mencapai 24 ton per hari. Sementara saat ini limbah yang masuk baru mencapai 22 ton per hari sehingga masih dalam batas aman.
“Kapasitas pengelolaan limbah medis di sini itu berkisar 24 ton per hari, dan jumlah limbah yang masuk ke sini itu masih 22 ton per hari, jadi menurut kami itu aman,” lanjutnya.
Tetep juga mendukung terhadap langkah – langkah yang telah dilakukan oleh perusahaan swasta dalam menangani limbah B3 medis ini, apalagi PT Jasa Medivest merupakan anak perusahaan BUMD, sehingga perlu didukung dengan memberikan kebijakan-kebijakan yang strategis.(prn/aris/png)