BERITA-JABAR.COM: Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Satriabudi menyatakan kondisi Gunung Guntur saat ini dalam keadaan normal. Hal ini disampaikan menanggapi dugaan sebagian masyarakat karena terjadi suara gemuruh yang terdengar di beberapa daerah di Kabupaten Garut. Suara gemuruh itu awalnya diduga berasal dari Gunung Guntur, Senin (7/2/2022).
Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari petugas jaga Pos Pengamatan Gunung Guntur Ade Koswara, Jaya, dan Rifani, kondisi Gunung Guntur saat ini dalam keadaan normal. Ia menambahkan dari tanggal 1 – 8 Februari 2022 terdapat 4 kali catatan getaran. Sementara normalnya dalam satu bulan ada 24 sampai dengan 30 catatan getaran.
“Secara reguler ada empat pengamatan yang dilakukan oleh petugas jaga di Pos Pengamatan Gunung Guntur, yaitu pengamatan visual, pengamatan instrumen, pengamatan informasi, dan pengamatan geokimia yang dilakukan Selasa (8/2/2022),” ungkap Satriabudi.
“(Salah satunya) Pengamatan Geokimia, yaitu mengukur suhu kawah dan air panas. Suhu kawah pada posisi normal sekitar 60 sampai 80 derajat celcius. Pengecekan suku kawah dilakukan secara berkala di Kawah Geulis, Kawah Parupuyan, Kawah Kabuyutan, dan Kawah Guntur. Sedangkan pengecekan suhu air panas secara berkala dilakukan di Sabda Alam, Cimendong, Sari Panas, Tirtagangga, dan Ciengang. Rata-rata suhu pada keadaan normal adalah 36 sampai 46 derajat celcius,” sambungnya.
Berkaitan dengan suara gemuruh yang terjadi kemarin malam, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada karena menurutnya apabila ada hal-hal penting terkait Gunung Guntur, petugas di Pos Pengamatan pun senantiasa berkoordinasi dengan instansi atau lembaga terkait dalam 24 jam.
Ia juga mengatakan masyarakat juga dapat ikut memantau situasi kegunungan melalui aplikasi Magma Indonesia. Terkait suara gemuruh, setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, diperkirakan suara gemuruh berasal dari rutinitas di kawasan geothermal Kamojang. Namun karena angin cukup kencang ke arah kaki Gunung Guntur, suara gemuruh menjadi terdengar lebih jelas.(desi/png)