Ditulis Oleh: H. Iding Mashudi
Tanggal: 30 November 2025
BERITA JABAR COM.
Perkembangan informasi teknologi membuat arus berita bergerak semakin cepat. Informasi dapat berpindah dari satu platform ke platform lain hanya dalam hitungan detik. Kondisi ini memang memberikan kemudahan akses, namun sekaligus membawa tantangan serius bagi masyarakat dalam memilah mana informasi yang benar dan mana yang perlu diragukan.
Di tengah derasnya arus digital tersebut, masyarakat diimbau untuk selalu mengkaji informasi dengan cermat sebelum menyikapinya. Tidak sedikit berita yang tersebar tanpa melalui proses verifikasi, sehingga rawan menimbulkan kesalahpahaman bahkan keresahan masyarakat. Langkah sederhana seperti memastikan membaca sumber berita secara utuh dan kredibilitasnya dapat mencegah penyebaran kabar yang salah sejak awal.
Hoaks seringkali disebarkan dengan judul sensasional yang bertujuan memancing emosi pembaca. Banyak orang terjebak karena langsung mempercayai narasi yang mengandung unsur provokatif tanpa menelusuri kebenarannya. Padahal, tindakan terburu-buru dalam menanggapi sebuah isu justru dapat memperbesar dampak negatif dan menyebarkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Pakar literasi digital menegaskan bahwa setiap warga negara perlu memiliki sikap kritis dalam menerima dan membagikan informasi. Memeriksa ulang sumber, mencocokkan dengan beberapa referensi yang Andal, serta melihat tanggal publikasi adalah langkah dasar yang wajib dilakukan. Dengan melakukan hal ini, potensi penyebaran hoaks dapat ditekan secara signifikan.
Selain itu, masyarakat juga dianjurkan untuk memahami motivasi pihak yang menyebarkan informasi tertentu. Tidak jarang berita palsu sengaja disebarkan untuk kepentingan ekonomi, politik, atau sekadar menciptakan kegaduhan. Kesadaran akan hal ini dapat membantu masyarakat lebih berhati-hati dalam bereaksi dan tidak terjebak oleh narasi yang tidak jujur.
Peran media arus utama dan lembaga pemerintah tetap sangat penting dalam memberikan klarifikasi atas informasi yang meremehkan. Kehadiran kanal resmi seperti situs pemerintah, kepolisian, atau lembaga pemeriksa fakta dapat menjadi rujukan Anda ketika terjadi keraguan. Masyarakat diharapkan aktif memanfaatkan saluran tersebut sebelum ikut menyebarkan informasi lebih luas.
Pada akhirnya, kemampuan menganalisis informasi dengan cermat adalah kunci agar masyarakat tidak mudah terjebak hoaks. Sikap hati-hati, kritis, dan pencahayaan akan membantu menciptakan ruang digital yang lebih sehat dan kondusif. Dengan kesadaran bersama, penyebaran berita palsu dapat diminimalkan, dan masyarakat dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan fakta yang benar.

