BERITA-JABAR.COM — Program Magister Ilmu Komunikasi (Mikom), Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Unisba), terus memperluas jangkauan akademiknya di level internasional melalui kegiatan Visiting Lecturer di Universiti Sains Islam Malaysia (USIM).
Kegiatan yang berlangsung pada 11 November 2025 di kampus USIM tersebut menghadirkan Dr. O. Hasbiansyah, Drs., M.Si., dosen MIKOM Unisba, sebagai narasumber dengan topik menarik bertajuk “Culture and Communication: Reinterpreting the Broken Windows Theory in the Indonesian Workplace.”
Program Visiting Lecturer ini digagas untuk memperkaya wawasan akademik mahasiswa pascasarjana, memperdalam pemahaman lintas budaya tentang teori komunikasi, serta memperkuat kolaborasi ilmiah antara Unisba dan USIM. Melalui tema yang diusung, kegiatan ini juga menghubungkan teori sosial klasik dengan konteks komunikasi organisasi serta dinamika budaya kerja di Indonesia.
Dalam pemaparannya, Dr. Hasbiansyah menjelaskan bahwa Teori Broken Windows, yang awalnya lahir dari ranah kriminologi dan sosial, dapat direlevansikan dengan perilaku komunikasi serta pembentukan budaya organisasi di tempat kerja. Ia menegaskan, ketika lingkungan kerja diabaikan—baik dari sisi fisik maupun moral—maka etika komunikasi dan profesionalisme karyawan pun perlahan menurun.
Melalui pendekatan komunikasi berbasis budaya, teori ini menjadi refleksi penting bagi organisasi untuk menciptakan suasana kerja yang sehat, terbuka, dan produktif. Diskusi berlangsung dinamis dengan keaktifan para mahasiswa dan dosen dari Faculty of Leadership and Management USIM serta Program Magister Ilmu Komunikasi Unisba dalam sesi tanya jawab interaktif.
Kegiatan ini memberikan perspektif baru bagi peserta mengenai keterkaitan erat antara budaya, komunikasi, dan perilaku organisasi. Selain memperluas cakrawala akademik, acara ini juga mempererat hubungan kerja sama antara Unisba dan USIM dalam bidang pendidikan dan riset internasional.
Melalui inisiatif ini, kedua institusi menunjukkan komitmen yang konsisten untuk memperkuat kolaborasi akademik lintas negara sekaligus mengembangkan studi komunikasi yang berpijak pada nilai-nilai budaya.(gifa/png)